Ilustrasi seorang konten kreator tampak sedang memotret sebuah obyek wisata. (Pixabay) |
Galigo.tv - Perkembangan
teknologi komunikasi yang demikian pesat dewasa ini, menjadikan media sosial
sebagai sarana komunikasi paling popular pada kalangan masyarakat di berbagai
belahan dunia. Media sosial juga mengalami perkembangan yang cukup pesat serta menghadirkan aneka flatform dan antara lain yang akan dibahas di sini adalah
media sosial YouTube kaitannya dengan promosi obyek wisata. Berdasarkan data
periklanan Google, per awal 2022 Youtube memiliki sebanyak 139.0 juta pengguna
di Indonesia. Data pengguna tersebut menggambarkan bahwa jumlah ini setara
dengan 50.0 persen total populasi penduduk Indonesia.
Kenyataan
menunjukkan bahwa penggunaan Youtube sebagai media promosi wisata sejauh ini
belum sepenuhnya maksimal memberi dampak signifikan terhadap peningkatan
kunjungan ke berbagai obyek wisata. Untuk maksud tersebut, bersama upaya yang
telah digagas dan dimulai oleh berbagai pihak untuk mempromosikan obyek wisata
melalui video Youtube, maka dipandang perlu untuk menggiatkan hal ini di
kalangan mahasiswa khususnya yang memprogramkan mata kuliah berhubungan dengan
bisnis pariwisata. Lalu apa keunggulan dari video sebagai sarana mempromosikan
keindahan serta keungulan dari sebuah obyek wisata?.
Ada beberapa
keunggulan mempromosikan produk, termasuk obyek wisata melalui video, yakni:
(1) video dengan cirinya yang bergerak lebih menarik bagi penikmatnya, (2)
mampu menunjukkan kepada penonton hal-hal spesifik, (3) dapat dilakukan promosi
berulang, (4) memperpendek jarak dan waktu tempuh untuk akses informasinya, (5)
mampu memikat calon pengunjung lewat tampilan keren pada promosinya, dan (6)
dapat menampilkan visual dan suara sekaligus.
Beberapa hal yang
perlu diperhatikan untuk pembuatan video promosi obyek wisata khususnya bagi
pemula, yakni sebagaimana dikutip dari petunjuk tugas video mahasiswa
Universitas Negeri Makassar berikut ini:
1. Cari
dan temukan obyek wisata di kota atau desa tempat tinggal anda yang terjangkau
untuk dipromosikan.
2. Lakukan
perekaman (sebaiknya dikakukan bersama teman) atas obyek wisata yang dimulai
dari menyorot kondisi akses jalan menuju lokasi dengan durasi 05-1.00 menit,
untuk mendukung narasi bahwa lokasi wisata dapat diakses dengan jenis kendaraan
roda 2 dan roda 4 atau tidak. Videonya dapat berupa tayangan anda sedang
berkendara yang dishoot dari depan dan atau selanjutnya juga dari belakang. Setelah itu,
sorot pintu gerbang atau bagian depan obyek yang akan dipromosikan sambil
menampilkan diri (sebagai pelapor/reporter) dengan:
3. Selanjutnya
lakukan perekaman video atas hal-hal yang anda anggap menarik pada lokasi obyek
wisata sebagai bahan untuk menarasikan profilnya. Posisi kontributor dalam
video tidak hanya berjalan tetapi sambil
menjelaskan serta sesekali mengenalkan lebih jauh obyek wisata sambil duduk.
4. Jangan
lupa menghadirkan tayangan aneka fasilitas yang dapat digunakan pengunjung
dalam area wisata berikut narasinya.
5. Hal
penting lainnya yang perlu ada dalam penjelasan tentang obyek wisata adalah
jarak lokasi dari ibukota kabupaten dan dari Kota Makassar, tarif masuk lokasi
(hari libur dan hari biasa), jam buka dan tutup, apakah tersedia penginapan,
warung makan, dll.
6. Lakukan wawancara singkat minimal dengan 1 orang pengunjung, terkait testimoninya tentang obyek wisata tersebut. "Saat ini saya sedang bersama dengan salah seorang pengunjung dan berikut komentarnya". Minimal adan harus tanyakan daerah asal dan datang bersama siapa, tanyakan apa menarik dari obyek wisata ini, tanyakan sudah berapa kali ke sini, dll.
7. Video
dibuat dalam format landscap (ukuran video yotube) dengan durasi minimal 3,5
menit
8. Gunakan
musik (jika dianggap perlu) dalam video yang free copyright versi youtube (jika
ragu atau tidak menjamin bisa menggunakan musik free, tidak perlu pakai musik).
9. Jika
menggunakan cuplikan/penggalan video atau foto miliki orang lain sebagai
pelengkap (jika dipandang perlu) harap menyebutkan sumbernya.
10. Tampilan
kontributor dalam video bebas dari atribut lembaga atau organisasi (murni
mewaliki diri sendiri) dan video tanpa watermark.
11.
Video
yang dibuat tidak sama dengan milik orang lain (hindari praktek menduplikasi
video).
12. Cari contoh video promosi obyek wisata di Youtube dan atau media sosial lainnya sebagai referensi untuk pembuatan video anda agar lebih menarik.
Demikianlah beberapa
uraian tentang panduan pembuatan video promosi obyek wisata yang diadaptasi dari
petunjuk pengerjaan tugas mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM).**
(au/gtm)